Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Walubi, Siti Hartati Murdaya memimpin prosesi Waisak di pelataran Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, Selasa, 17 Mei 2011.
Dengan didampingi Ketua Dewan Pimpinan Daerah Walubi Jateng, David Hermanjaya, dan sejumlah biksu meletakkan bunga sedap malam dan menyalakan lilin pancawarna di altar Candi Borobudur.
Mereka kemudian dengan sikap "anjali" berdoa dan membaca parita selama beberapa saat.
Hartati mengharapkan, perayaan Waisak 2011 membawa umat kepada ketenangan batin, kebahagiaan, dan kedamaian hidup.
"Ketenangan, kebahagiaan, dan kedamaian itu dimulai dari dalam diri sendiri," katanya.
Ia mengatakan, Waisak sebagai momentum umat Buddha untuk introspeksi atas kehidupannya selama ini, memantapkan sikap rendah hati, dan memperbaiki kehidupannya agar menjadi lebih baik.
"Itu modal mencapai kebahagiaan, sebelum mangkat, karena setiap orang tentu akan meninggal dunia sehingga harus selalu memperbaiki diri," katanya.
Hingga sekitar pukul 11.30 WIB, para biksu dan umat masih berdoa di depan altar di pelataran candi Buddha terbesar di dunia itu.
Tri Suci Waisak oleh umat Buddha untuk merayakan kelahiran Sidharta Gautama, Sang Buddha mencapai kesempurnaan, dan wafat Buddha Gautama.
Detik-detik Waisak 2011 akan jatuh pada Selasa tepat pukul 18.08 WIB ditandai dengan meditasi dan puja bakti umat selama beberapa saat di pelataran Candi Borobudur.
Sumber: Media Indonesia
Dengan didampingi Ketua Dewan Pimpinan Daerah Walubi Jateng, David Hermanjaya, dan sejumlah biksu meletakkan bunga sedap malam dan menyalakan lilin pancawarna di altar Candi Borobudur.
Mereka kemudian dengan sikap "anjali" berdoa dan membaca parita selama beberapa saat.
Hartati mengharapkan, perayaan Waisak 2011 membawa umat kepada ketenangan batin, kebahagiaan, dan kedamaian hidup.
"Ketenangan, kebahagiaan, dan kedamaian itu dimulai dari dalam diri sendiri," katanya.
Ia mengatakan, Waisak sebagai momentum umat Buddha untuk introspeksi atas kehidupannya selama ini, memantapkan sikap rendah hati, dan memperbaiki kehidupannya agar menjadi lebih baik.
"Itu modal mencapai kebahagiaan, sebelum mangkat, karena setiap orang tentu akan meninggal dunia sehingga harus selalu memperbaiki diri," katanya.
Hingga sekitar pukul 11.30 WIB, para biksu dan umat masih berdoa di depan altar di pelataran candi Buddha terbesar di dunia itu.
Tri Suci Waisak oleh umat Buddha untuk merayakan kelahiran Sidharta Gautama, Sang Buddha mencapai kesempurnaan, dan wafat Buddha Gautama.
Detik-detik Waisak 2011 akan jatuh pada Selasa tepat pukul 18.08 WIB ditandai dengan meditasi dan puja bakti umat selama beberapa saat di pelataran Candi Borobudur.
Sumber: Media Indonesia
Komentar
Posting Komentar